Anak Koruptor Bela Ayah di Blog
Posted by
Tiar Bahtiar at Rabu, 20 Januari 2010
BEIJING - Wu Fangyi anak seorang yang diduga melakukan korupsi, Wu Yizhen di provinsi Hunan, China membuat blog untuk mempengaruhi opini publik.
Fangyi merupakan anak dari Wu Yizhen, seorang anggota komite CPC wilayah stingkat Kabupaten di wilayah otonomi yang masih di bawah administrasi Shaoyang, provinsi Hunan. Yizhen diduga melakukan korupsi.
AsiaOne, Kamis (20/1/2010) memberitakan, pada postingan pertamanya bulan Desember 2009, Fangyi menulis sebuah tulisan berjudul 'Hold on, Father". Dalam postingan tersebut, ia memberikan sejumlah argumen yang menyatakan sang ayah tak bersalah.
Hingga Selasa 19 Januari 2009 kemarin, diketahui blog tersebut telah dikunjungi sekira 830 ribu pengunjung.
Dalam blog tersebut ia, juga memperlihatkan kondisi keluarganya yang masih jauh dari sejahtera. Perempuan berusia 22 tahun itu, memasang foto tentang kakek dan neneknya berusia 70 tahun yang masih bekerja sebagai penujual sayur untuk menghidupi keluarganya.
Ia juga mengatakan, bahwa Ayahnya merupakan seorang pekerja keras yang tinggal di sebuah rumah dinas berukuran 50 meter persegi. "Seluruh hidupnya, dihabiskan untuk bekerja, bahkan ia tak pernah makan di sebuah restoran mewah atau pergi ke tempat-tempat spa," tulisnya.
Fangyi, yang juga merupakan seorang mahasiswa pertanian di sebuah perguruan tinggi di Changsha, provinsi Hunan menyatakan apa yang terjadi pada ayahnya sangat tidak adil.
"Saya ingin menangis untuk Ayahku, coba lihat harga ponsel saya seharga 200 yuan saya tak pernah menggunakan pakaian atau kosmetik mahal, dan saya mengecek isi tas ayah saya beberapa kali, yang saya temukan hanya dokumen dan notebook," tulisnya.
Fangyi pun berani memberikan jaminan bahwa apa yang dituduhkan kepada Ayahnya tidak benar.
Blog tersebut juga mengundang 2000 komentar dari pengunjung di sina.com yang melansir blog tersebut. Beberapa pengunjung percaya bahwa Yizhen tak bersalah. Tapi tak jarang, pengunjung internet yang menuding blog tersebut hanyalah pembelaan.