Faktor Sospol Hambat Perkembangan Teknologi Nuklir
Posted by
Tiar Bahtiar at Jumat, 31 Juli 2009
(Foto: Technology Indonesia)
JAKARTA - Kondisi sosial dan politik Indonesia masih menjadi penghambat perkembangan teknologi nuklir di Indonesia. Padahal secara teknologi dan ekonomi Indonesia sudah mampu menerapkan nuklir, terutama untuk pembangkit tenaga listrik.
Kusmayanto mengungkapkan, PLTN adalah visi besar dari mantan Presiden Soekarno. "Tak ada satu negara yang memiliki bom nuklir mengalami civil war, dan teknolgi nuklir itu sudah sangat aman," ujarnya.
Saat ini, lanjut pria yang akrab disapa 'KK' itu, Indonesia memiliki tiga reaktor nuklir, di Bandung Yogyakarta, dan Tangerang. "Hingga sekarang belum ada kecelakaan, ini menunjukkan teknologi nuklir
aman," ujarnya.
Selanjutnya, Kusmayanto mengatakan, visi Soekarno sudah dituangkan dalam UU yang menyatakan bahwa pada 2016 Indonesia harus mengimplementasikan PLTN. "Tapi yang terjadi isu PLTN menjadi peluang untuk dijadikan peluru politik, "ujarnya.
PLTN telah masuk dalam keputusan strategis nasional dan untuk mengimplementasikannya harus dilihat dalam empat faktor, yakni politik, teknologi, ekonomi, dan sosial. "Teknologi dan ekonomi sudah siap, tapi sosial-politik belum," ujarnya. (srn)