SEO | Gak Ada Judul-nya

SHANGHAI - Setelah Google menemukan bukti bahwa serangan terhadapnya berasal dari dua universitas di China, pihak universitas membantah telah melakukan aksi hacking tersebut.

Pekan ini, Google mengumumkan hasil penelurusan tim investigasi terkait serangan terhadap Google China beberapa waktu lalu mengarah ke Shanghai Jiaotong University dan Lanxiang Vocational School. Setelah diusut lebih jauh, jaringan di dua universitas ini rupanya diboncengi oleh pihak militer dan dilatih oleh para ahli di bidang komputer.

Dilansir Xinhua, Minggu (21/2/2010), Li Zixiang juru bicara dari Lanxiang Vocational School menyebutkan tuduhan Google sangat tidak berdasar. Pasalnya, invetigasi berbeda yang dilakukan pihak universitas sama sekali tidak menemukan bukti bahwa serangan tersebut berasal dari mereka.

"Pada saat itu mahasiswa tengah menikmati liburan musim dingin. Ditambah lagi, beberapa bukti yang dikemukakan Google menyebutkan serangan tersebut terhubung dengan link salah satu kelas komputer yang diajarkan oleh pengajar dari Ukraina. Nyatanya, kami tidak pernah memperkerjakan staf pengajar asing," kata Li.

Selain alasan itu, juru bicara lainnya Zhou Hui menjamin univerisitasnya tidak memiliki ikatan khusus dengan pihak militer. Beberapa mahasiswa memang mengikuti kegiatan militer di luar jadwal kuliah, namun menurut Zhou hal tersebut sangat wajar seperti dilakukan warga China lainnya.

Sebelumnya, bulan lalu Google mengumumkan rencananya untuk menghentikan operasionalnya di China. Pernyataan ini muncul setelah terjadi serangan terhadap layanan email Google. Raksasa internet ini juga menyatakan tidak akan lagi tunduk pada sistem sensorship ketat yang diberlakukan pemerintah Negeri Tirai Bambu tersebut. Hingga saat ini, Google masih terus menelusuri dalang dibalik serangan tersebut.

Share

Serang Google? Universitas Membantah