Mbah Surip, Pernah Jadi Makelar Tiket Bioskop
Posted by
Tiar Bahtiar at Selasa, 04 Agustus 2009
keluarga Mbah Surip. (foto: tritus julan/okezone)
Sukses yang menempel di tubuh Mbah Surip bukan datang begitu saja. Perjalanan dan perjuangan panjang telah kenyang ia makan. Hanya berbekal tekad lah sukses itu datang.
Jika merunut perjalanan panjang Mbah Surip di kampung halamannya di Kota Onde-onde, Mojokerto, pastilah bakalan tak habis. Banyak cerita yang tergores di kampung halamannya itu. Mulai bagaimana dia menjaga konsitensinya sebagai seniman, hingga caranya bertahan hidup untuk menjaga idealisnya itu.
Memang, Mbah Surip tak serta merta menjadi artis. Jauh sebelum menginjakkan kaki di Kota Jakarta tahun 1979 silam, pria berambut gimbal itu pernah memeras keringat dan menghilangkan rasa malu sebagai seorang makelar tiket bioskop. Dari menjadi calo itulah, Mbah Surip remaja bisa bertahan hidup dan menyalurkan hobi dan bakatnya di bidang tarik suara.
Seperti judul sebuah lagu yang diciptanya kala itu, yakni Yang Penting Halal, Mbah Surip melakoni pekerjaan sebagai calo ini dengan perasaan lepas. Dan itu dilakoninya dengan penuh percaya diri. Dia berprinsip, kerja apa saja tak masalah. Yang penting halal, ujar Suharti, adik kandung Mbah Surip seraya menyebut jika pria penyandang sarjana itu juga sempat bekerja di pengeboran minyak.
Bisa dibilang, penghasilan Mbah Surip sebagai calo tiket bioskop itu cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya saat masih lajang.